Langsung ke konten utama

HASIL HUTAN NON KAYU

href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJunsxdZUvJ-FaQIVY4t2OEdl0rcbRWyQLdseJGKkZw-7yvjCYpDBhHZGx1JuIJUozpbWGmwzy2NVBygGzqKjm4nBRps7lua4OKkhNi9rKQXoev2WZl2bOWIXRC1QNaSVQLTGiVi8QEaA/s1600/91a.jpg">
PUJA HIRSAN MULYADI
C1L 009 049
FORESTER

POTENSI ROTAN SEBAGAI HHBK PROVINSI NTB
Produksi hasil hutan bukan kayu yang paling dominan di Provinsi NTB adalah Rotan yaitu sebesar 414,83 ton. Produksi HHBK di Provinsi NTT didominasi oleh Asam, Kemiri, Madu, Sheetlak, Minyak Cendana, Rotan dan pinang, namun jumlahnya tidak diketahui secara pasti karena tidak adanya laporan dari Penerbit faktur HHBK, sedangkan produksi HHBK di Provinsi Bali tidak ada. Rotan dimanfaatkan oleh para pelaku industri lokal sebagai bahan dasar industri kerajinan/anyaman. Sentra industri kerajinan rotan banyak terdapat di Kabupaten Lombok Tengah. Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, kaerna orang lebih suka memanen rotan daripada kayu . Selain untuk industri lokal, rotan juga di ekspor keberbagai Negara. NTB mampu menyumbangkan HHBK berupa rotan sebagai ekspor komoditi Indonesia. Pada tahun 2007, kapasitas ekspor komoditi rotan dari Indonesia mencapai 28.634 ton dengan nilai 24.634 ribu US$. Sedangkan kebutuhan dunia akan rotan yang diasumsikan dari total volume impor adalah 78.163 ton. Ini berarti Indonesia mampu memenuhi 27% dari total kebutuhan dunia akan rotan.
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai rotan.Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya.
Pemanfaatan rotan terutama adalah sebagai bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk "Pin Hole".
Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata. Berbagai perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung menggunakan batang rotan. Di beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan bagi pelaku tindakan kriminal tertentu. Beberapa rotan mengeluarkan getah (resin) dari tangkai bunganya. Getah ini berwarna merah dan dikenal di perdagangan sebagai dragon's blood ("darah naga"). Resin ini dipakai untuk mewarnai biola atau sebagai meni.
Prospek pasar rotan sangat manjanjikan dan potensi kawasan hutan produksi di Provinsi NTB sangat mendukung untuk pengembangan rotan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelembaban

kita akan mengenal lebih jauh tentang alat-alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban nisbi. Ada tiga macam alat yang kita akan bahas diantaranya : termometer bola basah dan thermometer bola kering, higrometer, dan higrotermograf. Dalam klimatologi pertanian, dari 3 macam kelembaban yang kita kenal yaitu kelembaban mutlak (absolute humidity), kelembaban spesifik (specific humidity), dan kelembaban relatif/nisbi (relative humidity). Biasanya kelembaban relataif/nisbilah yang banyak dipakai. Kelembaban relatif/ kelembaban nisbi udara (RH pada hakekatnya ) adalah nilai nisbiah antara uap air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air di udara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, dinyatakan dalam persen (%) Dapat kita amati bahwa alat pengukuran kelembaban nisbi yakni higrotermograf memiliki banyak bagian dengan fungsinya masing-masing seperti drum arloji yang berfungsi sebagai tempat diletakkannya kertas grafik (tempat dilihatnya hasil kelembaban nisbi yang diukur)

SIKAP

SIKAP Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar Akan pengaruh sikap dalam kehidupan Sikap lebih penting daripada ilmu, daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang. Sikap lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian. Hal yang paling menakjubkan adalah Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan sikap yang kita miliki pada hari itu. Kita tidak dapat mengubah masa lalu Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol, dan itu adalah sikap kita. Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

HUTAN KOTA

BAB   I PENDAHULUAN L atar belakang            Hutan kota adalah ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan. Hutan kota memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk perkotaan, dalam kegunaan-kegunaan proteksi, estetika, rekreasi dan kegunaan khusus lainnya Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian dari penataan ruang perkotaan yang berfungsi sebagai kawasan lindung. Kawasan hijau kota terdiri atas pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olahraga, kawasan hijau pekarangan. Ruang terbuka hijau diklasifikasi berdasarkan status kawasan, bukan berdasarkan bentuk dan struktur vegetasinya. Program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini tidak dapat disangkal memberikan dampak yang luar biasa besar terutama terhadap kota – kota besar di Indonesia. Perubahan yang signifikan dapat dilihat dari berbagai pembangunan infrastruktur dalam satu dekade terakhir.   Akan te